Ikappi: Perlu Sosialisasi Bawang Putih Tidak Terkontaminasi Corona

Jakarta, – Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menilai Pemerintah, baik Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) perlu menyosialisasikan bahwa Virus Corona tidak menyebar lewat bawang putih impor dari China.

Pemerintah telah menetapkan komoditas berbasis tanaman, kata dia, termasuk bawang putih tidak dikategorikan sebagai media pembawa Virus Corona. Produk yang dilarang untuk diimpor hanya hewan hidup karena penularan Virus Corona melalui hewan.

“Ini perlu disampaikan ke publik bahwa (bawang putih) tidak berefek Corona. Isu beberapa hari terakhir ini menimbulkan psikologi pasar bergejolak,” kata Abdullah saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Abdullah mengatakan saat ini psikologi pasar terganggu dan harga bawang putih bergejolak akibat banyak konsumen yang baru mengetahui impor bawang putih didatangkan dari ” “Negeri Tirai Bambu” tersebut.

Ia berpendapat bahwa jika impor tetap dilakukan dari China, dikhawatirkan harga masih sulit dikendalikan karena konsumen yang enggan membeli bawang putih. Penurunan harga bawang putih diprediksi hanya di kisaran Rp38.000 sampai Rp40.000 per kilogram, karena isu Corona yang masih kuat di publik.

“Kami Ikappi memprediksi kalau impor berikutnya masih dari China, harga sulit ditekan seperti normal. Turun mungkin tetapi sulit sampai Rp30.000 per kilogram,” kata dia.

Oleh karena itu, Ikappi meminta agar Pemerintah dapat mendatangkan bawang putih selain dari China dan tidak bergantung hanya pada satu pasar impor saja. Hal itu bertujuan jika negara tersebut terkena konflik, psikologi pasar dalam negeri tidak terganggu.

Negara-negara lain, seperti Thailand, Vietnam dan Laos dapat menjadi alternatif impor bawang putih karena komoditas bawang putih jenis kating yang sesuai dengan konsumen Indonesia.

“Kami merekomendasikan dari Vietnam, Laos, dan sebagainya, negara penghasil bawang putih yang lebih aman dari impor China karena isu terakhir ini menimbulkan psikologi pasar bergejolak,” kata Abdullah.

Sebagai informasi, Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian pada Jumat (7/2) telah menerbitkan izin Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk bawang putih sebesar 103.000 ton dari China.

Keputusan membuka impor bawang putih dilakukan karena stok yang kian menipis. Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga bawang putih Nasional hingga Senin (10/2) sudah mencapai Rp55.300 per kilogram. (Ant)